Beberapa perusahaan akan menjadi gusar ketika karyawan unggulannya berencana untuk resign atau berpindah ke perusahaan kompetitor. Hal tersebut wajar saja terjadi mengingat mereka harus kembali mencari karyawan pengganti yang tentunya tidak selalu mudah dan biasanya juga tidak murah.
Isu mengenai pergeseran aktivitas human resource (HR) kepada human capital (HC) sudah lama menyeruak di kalangan organisasi atau perusahaan. Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah bagaimana penerapannya. Dalam forum Human Capital yang diselenggarakan PPM Manajemen hari ini ditemukan bahwa sebagian besar perusahaan masih belum bergeser dari HR ke HC.
Setiap orang memiliki karakter spesifik yang dapat dikembangkan untuk membantu kesuksesan organisasi. Akan tetapi, pembelajaran yang berkelanjutan tetap diperlukan agar kita dapat meningkatkan kualitas diri, menjadi seorang karyawan yang unggul dan berkontribusi bagi perusahaan.
Test wawancara bisa dikatakan sebagai gerbang utama seorang kandidat masuk ke dalam sebuah perusahaan. Hampir di setiap perusahaan, penerimaan karyawan baru bergantung pada hasil test wawancara. Ironisnya...
Sebuah studi menemukan, 42% perusahaan disfungsional di mana saat ini karyawan terbaik mereka justru memiliki tingkat engagement yang paling rendah.
Walaupun jumlah tenaga kerja lokal meningkat, hal ini tidak dibarengi peningkatan kualitas sehingga banyak perusahaan masih cenderung memilih mengimpor SDM dari luar negeri.